Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Akibat Banyaknya Wisatawan yang Mengakibatkan Rusaknya Lingkungan


Oleh Hendri Hidayat


Analisis mengenai dampak lingkungan muncul sebagai jawaban atas keperihatinan tentang dampak negatif atas kegiatan manusia, (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang di rencanakan pada lingkungan hidup yang di perlukam bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelengaraan usaha dan/atau kegiatan di indonesia.




Pariwisata muncul dan telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan dan perekonomian melalui peluang investasi, peluang kerja, dan lain sebagainya dan pada ahirnya dapat meningkatkan kesejehtraan masyarakat. Namun ahir-ahir ini terjadi paradigma baru dalam bidang kepariwisataan kita banggakan karena dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui peluang kerja, dan pada ahirnya dapat menyebabkan malapetaka terhadap kehidupan sosial,budaya, dan lingkungan. Kesejahteraan yang kita nikmati secara ekonomi ternyata tidak di ikuti oleh peningkatan kehidupan, sosial, budaya, dan pelestarian lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam upaya pengembangan objek wisata perlu diperhitungkan dampak negatif yang di timbulkan demi kelestarian objek wisata tersebut maupun kelestarian fungsi lingkungan sekutar kawasan wisata. Hal yang sama juga terjadi dalam pengembangan pariwisata, dimana disamping pengembangan pariwisata itu sendiri menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar objek wisata, pengelolaan lingkungan dan pengelolaan objek wisata itu sangat mempengaruhi kelestarian fungsi lingkungan dan objek wisata itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut permasalahan yang utama yang perlu mendapatkan jawaban tuntas adalah bagaimana pengembangan pariwisata dan pelestarian fungsi lingkungan sekitar kawasan wisata ini dapat dilaksanakan dengan baik dalam arti berorientasi pada upaya pelestarian objek wisata dan pelestarian fungsi lingkungan sekitar.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.9. Tahun 1990 tentang kepariwisataan yang dimaksud dengan:
  1. Wisata adalah kegiatan perjalan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secra sukarela serta bersifat sementara untuk meninkmati objek dan daya tarik wisata.
  2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
  3. Pariwisata adalah segla suatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
  4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
  5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa parawisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
  6. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
  7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disevvdiakan untuk memenuhi kegiatan parawisata.

Dampak Pembangunan Pariwisata Terhadap Lingkungan Hidup

Industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Lingkungan alam merupakan aset pariwisata dan mendapatkan dampak karena sifat lingkungan fisik tersebut yang rapuh (fragile), dan tak terpisahkan (inseparability). Bersifat rapuh karena lingkungan alam merupakan ciptaan Tuhan dan jika di rusak belum tentu akan tumbuh dan kembali seperti sediakala. Bersifat tidak bisa dipisahkan karena manusia harus mendatangi lingkungan alam untuk dapat menikmatinya.

Lingkungan fisik adalah daya tarik utama kegiatan wisata, lingkungan fisik meliputi lingkungan alam ( flora dan fauna, bentang alam, dan gejala alam) dan lingkungan buatan ( situs kebudayaan, wilayah perkotaan, wilayah pedesaan, dan peninggalan sejarah) secara teori, hubungan lingkungan alam dengan pariwisata harus matual dan bermanfaat. Wisatawan menikmati keindahan alam dan pendapatan yang di bayarkan wisatawan digunakan untuk melindungi dan memelihara alam guna keberlangsungan pariwisata. Hubungan lingkungan dan pariwisata tidak selamanya simbiosa yang mendukung dan menguntungkan sehingga upaya konsevasi, apresiasi, dan pendidikan dilakukan agar hubungan keduanya berkelanjutan, tetapi kenyataan yang ada hubungan keduanya justru memunculkan konflik.

Pariwisata Lebih Sering Mengeksploitasi Lingkungan Alam

Dampak pariwisata terhadap lingkungan fisik merupakan dampak yang mudah di identifikasi karena nyata. Pariwisata memberikan keuntungan dan kerugian, sebagai berikut:

1. Air
Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah cair (ditergen pencucian linel hotel) dan limbah padat (sisa makanan tamu) limbah-limbah itu mencemari laut, danau, dan sungai. Air juga mendapatkan polusi dari buangan bahan bakar minyak alat transportasi air seperti dari kapal pesiar. Akibat dari pembuangan limbah maka lingkungan terkontaminasi, kesehatan masyarakat terganganggu, perubahan dan kerusakan vegetasi air, nilai estetika perairan berkurang, (seperti warna air laut berubah dari warna biru menjadi hitam) dan badan air beracun sehingga makanan laut (seafood) menjadi berbahaya. Wisatawan menjadi tidak dapat mandi dan berenang karena air dilaut, danau dan sungai tercemar.

2. Pantai dan pulau
Pantai dan pulau menjadi pilihan denstinasi bagi para wisatawan. Namun, pantai dan pulau sering menjadi tempat yang mendapatkan dampak negatif dari pariwisata. Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan pulau, pendirian prasarana ( listik, jalan, air) pembangunan infrastruktur  (pelabuhan, bandara) mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau. Lingkungan tepian pantai menjadi rusak (pembabatan hutan bakau untuk pendirian pelabuhan) kerusakan karang laut, hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional dan erosi pantai menjadi beberapa akibat pembngunan pariwisata. Preservasi dan konservasi pantai dan laut menjadi pilihan untuk memperpanjang usia pantai dan laut, pencanangan taman laut dan kawasan konsevasi menjadi pilihan.

3. Situs sejarah, kebudayaan, dan keagamaan
Penggunaan yang berlebihan untuk kunjungan wisata menyebabkan situs sejarah, budaya, dan keagamaan mudah rusak. Kepadatan di daerah wisata, alterasi fungsi awal situs, komersialisasi daerah wisata menjadi contoh dampak negatif kegiatan wisata terhadap lingkungan fisik. Situs keagamaan didatangi oleh banyak wisatawan sehingga menganggu fungsi utama sebagi tempat ibadah yang suci. Situs budaya digunakan secara komersil sehingga di eksploitasi secara berlebihan (candi di kunjungi wisatawan dengan melebihi kapasitas candi tersebut). Upaya konservasi dan preservasi serta renovasi dapat di lakukan untuk memperpanjang usia situs-situs tersebut.

Dorongan untuk melakukan perjalanan dapat pula di sebabkan oleh lingkungan seperti:

1. Kondisi sosial budaya
Kurang tersedianya fasilitas rekreasi, kegiatan rutin dalam masyarakat yang membosankan, kehidapan serba teratur, lalu banyak bekerja, fisik dan mental, sifat bebas para remaja, terdapatnya perbedaan sosial dari masyarakat.

2. Kondisi ekonomi
Konsumsi dari masyarakat, biaya hidup sehari-hari didaerah tempat tinggal, meningkatkatkan waktu luang, rendahnya ongkos angkutan.

3. Kondisi lingkungan
Keadaan iklim disekitar tempat, kondisi lingkungan yang kurang baik dan rusak, begitu pula lingkungan yang bising dan kotor dengan pemandangan yang membosankan mendorong penduduk melakukan wisata.


Dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal:

  1. Dampak terhadap penerimaan devisa
  2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat
  3. Dampak terhadap kesempatan kerja
  4. Dampak terhadap harga-harga
  5. Dampak terhadap distribusi manfaat atau keuntungan
  6. Dampak terhadap kepemilikan atau kontrol
  7. Dampak terhadap pembangunan
  8. Dampak terhadap pemasukam pemerintah


Dampak positif pariwisata pada suatu daerah:

  1. Peningkatan pendapatan masyarakat
  2. Peningkatan penerimaan devisa
  3. Peningkatan kesempatan peluang kerja dan usaha
  4. Peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik pemerintah


Dampak negatif pariwisata pada suatu daerah:

  1. Semakin memburuknya kesenjangan kesenjangan pendapatan antar masyarakat
  2. Memburuknya kesenjangan antar daerah
  3. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi
  4. Munculnya neo-kolonialisme
  5. Semakin banyak nya sampah yang di akibatkan wisatawan


Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Masyarakat dengan Masjid

Pengaruh Globalisasi Dalam Kearifan Lokal Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta Serta Pengaruh Transformasi Struktural Kawasan Pariwisata