Dampak Buruk Akibat Pembuangan Kotoran Manusia, Namun Menjadi Emas Jika Ditangani Benar Oleh Manusia
Oleh Iim Imawati
Pulau kecil didefinisikan sebagai kumpulan pulau yang secara fungsional saling berinteraksi secara ekologis, ekonomis, sosial dan budaya. Karakteristik pulau kecil secara ekologis meliputi daya dukung yang terbatas namun biodiversitasnya tinggi dan memiliki spesies endemik, sedangkan untuk karakteristik secara ekonomi dan budaya adalah adanya ketergantungan ekonomi, aksesibilitas yang terbatas dan lain-lain. Ekosistem pulau-pulau kecil, perairan laut dangkal yang unik, khas dan rapuh itulah yang menjadi alasan kawasan Kepulauan Seribu.
Kepulauan Seribu cenderung memiliki substrat berpasir dan pecahan terumbu. Penduduk Kepulauan Seribu berjumlah 4.920 KK dan sebanyak 660 keluarga termasuk dalam kelompok prasejahtera. Pulau Harapan juga merupakan pulau yang padat dengan luas mencapai 6,70 ha, Pulau Harapan memiliki kepadatan 207 orang/ha. Oleh karena itu Pulau Harapan perlu mendapat perhatian khusus terutama dari Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Selain itu permasalahan-permasalahan yang turut memperburuk keadaan disana diantaranya, semakin kumuhnya lingkungan di sana, reklamasi secara sporadis, kerusakan ekosistem dan ditambah lagi dengan adanya pencemaran minyak oleh kapal yang melintas dan pencemaran sampah yang dilakukan oleh masyarakat pulau Panggang dan Pulau Harapan sendiri.
Permasalaan Pulau Harapan sudah komplek, namun disini yang menjadi fokus perhatian yaitu pencemaran Pulau harapan berupa kotoran manusia. Masyarakat setiap pagi akan membuang kotorannya di kondisi alam terbuka dan bertengger di pinggir-pinggir penghalang air laut. Kondisi seperti ini sangat menghawatirkan, karna dapat di katakan masyarakat masih belum paham akan pengaruh pencemaran yang dihasilkan terhadap lingkungan sekitarnya. Masyarakatpun masih belum paham mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan nya. Terbukti berdasarkan hasil observasi kepada dokter yang bekerja di Pulau Harapan beliau mengatakan “ masyarakat pulau harapan sering terkena penyakit TBC, gatal-gatal dan diare “.Penyakit tersebut bisa saja salah satu factor yang menyebabkannya kondisi lingkungan yang sudah kurang baik, air yang kotor, pola hidup bersih dan sehat belum di terapkan termasuk buang air besar sembarangan.
Jika keadaan seperti ini terus dibiarkan dan menjadi permasalahan bagi masyarakat, siapa yang harus di salahkan. Masyarakat tidak sepenuhnya salah terhadap kondisi ini, namun perlu ada yang di pertanyakan. Sudahkan masyarakat mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Seperti tempat pembuangan air besar sudahkah terfasilitasi dengan baik. Jika belum wajar saja masih banyak yang buang air besar di pinggir laut. Namun jika sudah terfasilitasi dengan baik, kenapa masih ada masyarakat yang belum paham terhadap perbuatnnya. Ini menjadi tugas kita bersama pemeritah, stekholder setempat dan akademisi membantu mereka memberikan pehaman dan pandangan yang benar mengenai buang air besar sembarang serta menunjukan akibat jika prilaku tersebut di lakukan.
Dampak yang di timbulkan dari prilaku masyarakat jika di lakukan secar terus menerus sampai kondisi lingkungan lambat laun jadi rusak akibatnya sangat besar. Limbah yang di hasilkan dampaknya akan bepengaruh terhadap kesehatan masyarakat, menurunkan kualitas perairan yang dampaknya sangan besar bagi system ekologi serta mengurangi nilai estetika. Dari dampak tersebut nanti nya akan berengaruh terhadap kehidupan masyarakat misalnya masyarakat di Pulau Harapan bermata pencaharian sebagai nelayan, penyedia home stay, penyedia fasilitas snorkeling dan masih banyak lagi. Misalnya akibat dari pencemaran tersebut nilai estetika Pulau Harapan menjadi turun sedangkan sebagian besar pengunjung datang ke pulau harapan untuk menikmati keindahan alamnya, jika sudah tidak ada lagi yang mau berkunjung karna tujuan mereka sudah rusak masyarakat mau bermata pencaharian apa, sedangkan orang yang berwisata ada lah objek masyarakat mencari uang. Itu baru contoh dari sekian banyak kejadian yang mungkin akan terjadi jika tidak di lakukan pencegahan.
Namun semua itu bisa kita atasi bersama, penyediaan fasilitas pembuangan yang sesuai serta dibuatkannya jalur – jalur pembuangan terakhir yang tepat. Bisa saja kotoran tersebut di olah menjadi biogas, selain limbah tidak mencemari laut masyarakat bisa mengirit kebutuhan bahan bakar yang nantinya akan di hasilkan oleh biogas. Biogas yang di hasilkan akan menjadi emas yang artinya memiliki nilai yang sangat tinggi dan bermanfaat besar bagi masyarakat. Perlunya adanya penyuluhan dari stekholder setempat yang suaranya di dengarkan oleh warga. Solusi hanya sekedar masukan agar membawa perubahan namun jika tidak ada tindakan jangan berharap ada perubahan.
Comments
Post a Comment