Dibalik ke-eksotisan yang tersembunyi
Oleh: Muhammad Iqbal
Semilir angin sejuk dipagi hari, diiringi deburan ombak beserta hamparan pasir putih dan air yang jernih sejauh mata memandang membuatku selalu merindukannya. Pemandangan ini yang seringkali aku rindukan ketika lelah dan jenuh menghampiri, ini kala pertama aku menginjakan kaki bersama keluarga barukudiPulau Harapan yang ada di kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Tempat ini sangat cocok sekali dijadikan destinasi wisata keluarga yang sangat nyaman dan alami, udaranya yang segar, air laut yang bersih, biota laut yang mumpuni apalagi tempatnya tidak jauh dari ibukota hal tersebut membuat tempat ini mejadi idola para pelancong untuk mencari spot foto yang bagus.
Pulau ini termasuk kedalam Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS) yang merupakan salah satu perwakilan kawasan pelestarian alam bahari di Indonesia yang terletak kurang lebih 45 km sebelah Utara Jakarta. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat peneluran penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas). Yang bertujuan untuk memulihkan populasi penyu yang nyaris punah. Kegiatan penangkaran ini meliputi penetasan telur semi alami dan perawatan anak penyu sampai siap untuk dilepas ke alam.
Letaknya yang berada di utara Jakarta membuat pengunjung yang ingin menuju Pulau Harapan harus menempuh 3 sampai 5 jam perjalanan menggunakan kapal laut baik itu kapal kayu, speed boat atau kapal printis. Uniknya meskipun dekat dengan Jakarta penduduk asli pulau ini bukanlah berasal dari Jakarta atau suku betawi melainkan dari suku bugis dan jawa.
Selain itu, gradasi warna laut yang indah, pulau-pulau pribadi yang menawan dan berbagai jenis pepohonan yang akan memanjakan mata kita serta wisata kuliner dan penginapan (resort) merupakan pemandangan yang tersaji saat kita sudah berada di pulau ini. Bahkan menurut beberapa sumber di internet, menyatakan pulau ini layak dijuluki pulau ter-eksotis di Kepulauan Seribu. Namun sayangnya keeksotisan itu bukan berada di kepulauan harapan itu sendiri melainkan berada di pulau-pulau sekitarnya. Sehingga menjadikan pulau harapan sebagai tempat penginapan atau persinggahan saja, untuk akses menuju pulau-pulau disekitarnya.
Hal ini tidak menjadikan masyarakat pulau harapan berdiam diri saja. Berbagai cara sudah di lakukan salah seperti membuat design logo pulau harapan dan membuat sebuah taman yaitu taman terpadu, yang merupakan taman tematik untuk bermain anak-anak yang terdapat ayunan, prosotan, ungkat-ungkit dan beberapa gazebo untuk sekedar beristirahat. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendatangkan para wisatawan kepulau ini. Selain itu, Pembenahan berbagai sarana dan prasarana terus gencar dilakukan hingga sekarang. Karena, jika melihat potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan kedepannya.
Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran sumberdaya manusia yang belum memaksimalkan potensi alam dan kurang merawatnya. Kendala lain masih minimnya fasilitas umum disana. Oleh seba itu perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk mendorong sektor pariwisata ini agar lebih cepat berkembang, diantaranya dari pihak pemuda (karang taruna), mahasiswa (akademisi, wisatawan), tokoh masyarakat, kelompok sadar wisata (PKK) dan tentunya pihak pemerintahan.
Namun sayangnya, Kegelisahan terus dirasakan bagi penduduk pulau ini, bagaimanakah nasib mereka dan pulau ini nantiny? Apalagi jika pulau-pulau disekitarnya ditutup dikarenakan pulau milik pribadi perorangan. Mau dibawa kemana nantinya para pelancong yang datang? Dikarenakan pelancong lebih senang berada di pulau-pulau sekitar dibandingkan Pulau Harapan sendiri, untuk itu marilah jaga, rawat, dan terus menciptakan inovasi untuk membuat pulau ini memilki ciri khas agar ketika para wisatawan datang akan terus mengingat pulau ini serta merekomendasikan kepada yang lain.
Comments
Post a Comment