Indonesia Terlena dalam Masalah Sampah di Pulau Harapan



Oleh Cep Hikmat Maulana Yusup

Jika kita berbicara tentang Indonesia, maka kita sudah pasti menyadari bahwa negara ini memiliki banyak sekali keberuntungan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Faktor-faktor tersebut sudah nampak terlihat bahwa Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, biodiversitas tinggi, sumber air-mineral tidak terbatas dan kepulauan yang tidak terhitung. Namun kadangkala keberuntungan tersebut hanyalah disiasati begitu saja sehingga menimbulkan banyak polemik permasalahan di bangsa ini. Polemik ini menimbulkan banyak propaganda dan merugikan kita seperti yang tergambar di pulau Harapan, kepulauan Seribu, Jakarta. 

Pulau Harapan merupakan salah satu pulau yang terdapat dikepulauan seribu yang memiliki luas sekitar ±6,7 Ha dan dihuni sekitar ± 500 penduduk dari berbagai suku dan budaya. Pulau ini memiliki banyak area spot yang indah untuk snorkel bahkan menyelam karena karangnya yang masih terjaga. Oleh karena itu, tidak heran jika turis asing maupun domesik datang kepulau ini. Namun, seiring peningkatannya wisatawan, kondisi lingkungan dipulau ini juga mulai mengalami degradasi karena banyaknya sampah. 

Sampah dipulau ini begitu mudah ditemui ditepi pantai dikarenakan tata kelola sampah dipulau ini masih minim. Minimnya penanggulangan tersebut dikarenakan banyak faktor, salah satunya adalah ketidakpedulian masyarakat baik pendatang dan penghuni. Pada dasarnya faktor ini adalah faktor yang fundamental karena kurangnya rasa memiliki dan inilah indikator yang memicu masyarakat untuk tetap membuang sampah dipulau ini. 

Upaya pemerintah dalam penanggulangan sampah dipulau ini sebenarnya telah dilakukan. Upaya tersebut diantaranya pembuatan tempat sampah, pembelian mesin pencacah sampah dan piket pembersihan sampah setiap hari dari dinas kebersihan. Namun hal tersebut masih belum intensif dan efesien karena belum didasarkan pada metode penanggulangan sampah yang benar yaitu reduce, reuse dan recycle. Hal ini diperparah oleh masyarakat yang tidak ikut terlibat dalam permasalahan sampah ini sehingga masih terus berjalan lamban dan tidak ada perkembangan dalam penanggulangannya. Sementara jika hal tersebut tetap terjadi maka pulau ini akan diprediksi menjadi pulau sampah, melihat produksi sampah dipulau ini yang masih tinggi setiap harinya. Oleh karena itu, dibutuhkan tekad kuat untuk pemerintah, pelaku wirausaha, wisataawan dan warga sekitar untuk menjaga kepulauan Harapan dari sampah sehingga pulau harapan menjadi destinasi nyaman bebas sampah.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Masyarakat dengan Masjid

Pengaruh Globalisasi Dalam Kearifan Lokal Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta Serta Pengaruh Transformasi Struktural Kawasan Pariwisata