Senyum Tanpa Batas
Oleh Rafika Rahmandani
Dalam agama, senyum dianggap sebagai ibadah.Raut wajah yang sumringah, dapat memberikan nuansa positif. Cukup dengan menarik gerakan kedua ujung bibir, dapat menampilkan dan membentuk persepsi yang menyenangkan yang begitu besar kekuatannya.
Tak banyak orang mudah untuk melakukannya. Meskipun terkadang, hanya sekedar menyapa seseorang yang berada disekitar kita.Terkadang, seseorang mengabaikan tindakan tersenyum ini dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, tersenyum adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan. Senyum juga dapat membuat kita lebih menarik dan membuat orang lain tertarik dengan kita. Meskipun senyum adalah hal yang mudah, namun tidak semua orang akan membalasnya, karena ketidakteraturan perasaan dijiwa yang seringkali berubah.
Dalam kesederhanaan, ketika saya dan teman-teman sedang mengabdi di Kepulauan Seribu, Pulau Harapan, canda dan tawa diantara kami tak terbatas, tak ada jarak diantara kami, semua mengalir begitu syahdu. Pertama kali, saya mengajaknya bermain berbagai permainan dan dengan sigap mereka meresponnya. Suatu kebahagiaan bagi saya, ketika saya dapat mengenalnya. Senyuman yang tulus, merupakan simbol keramahan hati seseorang. Seperti mengartikan pertemanan yang hangat. Tersenyum, dapat kita dapat kita lakukan kepada semua orang, bahkan kepada orang yang belum kita kenal sekalipun karena, bisa jadi senyum kita bisa menjadi semangat bagi orang lain. Mari kita wujudkan rasa kasih sayang diantara kita semua, mari bersama membangun negeri dengan memulai senyuman.Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada disekitarnya. Sering tersenyumlah maka Anda akan disukai oleh banyak orang. Itu juga dikarenakan orang yang tersenyum memiliki daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut atau cemberut membuat orang menjauh dari kita, tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.
Dihari itu, kami sama-sama belajar mengenai perilaku hidup manusia sebagai makhluk sosial. Maksudnya, saat kita hidup, kita tidak bisa hidup sendiri, kita pasti membutuhkan orang lain.Seperti kegiatan jumantik, sapu bersih, dimana kita yang mengumpulkan sampah bersama-sama kemudian kita berikan kepada petugas kebersihan untuk diolah.Kegiatan tersebut tidak lain juga untuk lebih mengakrabkan masyarakat tersebut.Yang awalnya pemalu, kemudian saling sapa lewat senyum, akan direspon balik pula dengan senyum. Semua hal kita lakukan, apabila diawali dengan senyum, dapat membuat orang lain yang melihatnya lebih bahagia.
Comments
Post a Comment